as clear as discrete cosine transform

[Review VN] Hoshizora Tetsudou to Shiro no Tabi

Malam yang dihiasi oleh langit berbintang seakan mengajakku untuk melihat dunia yang lebih besar dari apa yang kupijak. Aku melepaskan perasaan yang senantiasa membebani pikiran ini untuk melihat apa yang dunia ini tawarkan. Aku memulai perjalanan yang tidak pernah aku sangka akan mengubah hidupku kedepannya.

Lokomotif uap, langit malam, dan kucing hitam? Mungkin memang ada sesuatu yang spesial pada perjalanan kali ini.

Hoshizora Tetsudou to Shiro no Tabi

星空鉄道とシロの旅hoshishiro

VNDB link : https://vndb.org/v28297

Disclaimer: Artikel ini berisi spoiler terhadap cerita keseluruhan

Kali ini adalah giliran salah satu visual novel yang merupakan besutan dari kelompok independen yang (sepertinya) dibentuk oleh Shiratama, seorang artist yang sebelumnya sudah memiliki banyak jam tayang sebagai ilustrator untuk judul-judul VN lainnya, dan media lainnya (seperti Vtuber). Proyek VN ini didanai melalui dukungan fans melalui pixiv Fanbox Shiratama, yang akhirnya dirilis 2020 silam.


Metadata dan No Spoiler Review

Judul : 星空鉄道とシロの旅

Takarir judul : “The railroad of the starry sky and Shiro’s journey”

Genre : Supernatural

Sinopsis :

The steam train I jumped onto pulled out of the darkness of the night, and ran beneath the starry sky.

It’s been a good trip. I was right to have taken this tour.

A pleasant night breeze blew as I continued my carefree solitary journey. I met kind passengers and a cute conductor. As well as… a girl with cat ears?

What will this journey leave behind inside of her?
And what might it give to me?


Penulis menemukan judul ini karena juga mengikuti Shiratama sebagai seorang artist. Bermula dari menemukan Vtuber “Emma August” sampai ke memainkan VN yang mana Shiratama juga menjadi salah satu illustrator utamanya “Amairo Chocolata”. Shiratama memiliki art style yang cukup unik, terlihat dari signature style pada mata setiap karakter yang ia buat. Secara pribadi, penulis juga merasa bahwa nyaris seluruh karakter yang Shiratama gambar akan memiliki nuansa loli ataupun shota, walaupun ternyata karakternya sudah dewasa. Beberapa pengecualian seperti pada karakter Veo di judul terbaru Cabbage Soft, “Jewelry Hearts Academia -We Will Wing Wonder World-“.

Awalnya penulis merasa bahwa judul ini tidak akan menjadi sesuatu yang spesial, walaupun sempat menarik keinginan karena Shiratama sering me-retweet mengenai pengalaman orang lain dalam memainkan judul ini. Keinginan semakin menjadi-jadi setelah salah satu beatmap osu!mania memiliki status ranked dan saya sebagai pemain osu!mania tentu saja tidak akan luput dari beatmap ini. Hal ini berujung pada penulis mencoba mencetak skor full combo namun senantiasa terdistraksi oleh opening movie dari judul ini. Seiring berjalannya waktu, penulis akhirnya memutuskan untuk main.

Penulis tidak menyesali sedikitpun keputusan tersebut.

Apa yang awalnya penulis kira sebagai karya iseng-iseng ternyata berhasil membuat penulis terbawa suasana dengan sangat hebatnya, walaupun sebelumnya sudah pernah dihantam oleh sesuatu yang memang didesain untuk membuat emosi bergejolak. Yeah, I’m looking at you, “Hoshizora no Memoria”. Apa yang penulis kira hanya akan menjadi judul dengan tema ringan beserta nuansa slice of life yang terlihat dari opening movie beserta material iklan lainnya berubah perlahan sembari mendekati pertengahan dan akhir dari cerita.

Yang jelas, judul ini bukan untuk yang mencari ketenangan, kedamaian, ataupun hal-hal yang sering ditemui pada genre iyashikei atau slice of life lainnya. Apa yang penulis dapatkan setelah menamatkan judul ini adalah rasa apresiasi yang jauh lebih tinggi terhadap mereka yang masih ada disekitar penulis.


Mild Spoiler Review

Secara umum judul ini mengangkat tema supernatural yang sebenarnya tidak dibawa sedari awal. Cerita mengikuti perspektif protagonis yang mendapatkan pekerjaan sebagai seorang animator dan berencana untuk pergi ke lokasi tujuan menggunakan kereta. Sang protagonis menaiki kereta yang dia kira akan membawanya ke tujuan, yang belakangan membawa ke suatu perjalanan yang aneh dan tidak masuk akal. Bersamanya ada Takase, si maniak kereta (Tetsu Otaku), Hanae (Wanita penghibur), dan Gibier (Mahasiswi asing).

Karakter

Takase

Salah satu penumpang kereta yang ditumpangi oleh Shiro. Merupakan pria yang sudah memasuki usia 20an yang memiliki ketertarikan besar terhadap hal-hal berbau kereta api (Tetsu Otaku). Karena ini, ia sangat semangat saat diperbolehkan untuk masuk ke ruang perapian.

Hanae

Salah satu penumpang kereta yang ditumpangi oleh Shiro. Wanita di umur 20..30…an yang menjadikan dirinya orang paling dewasa yang berada di seisi kereta. Memiliki penampilan yang dewasa dan menyeramkan, dan juga tidak terlalu peduli dengan apa yang ada di sekitarnya. Perlahan ia menjadi lebih terbuka dan lebih lembut seiring berjalannya cerita, membuat dirinya merasa bahwa dia memiliki tanggung jawab untuk menjaga orang-orang lain.

Gibier

Salah satu penumpang kereta yang ditumpangi oleh Shiro. Gadis remaja di awal usia 20-nya yang sedang menempuh perkuliahan di Jepang. Berasal dari Swedia sehingga nuansa gaijin masih memancar darinya. Siap-siap untuk mendengarkan dan membaca voiceline-nya yang penuh dengan katakana beserta engrish. Sangat suka untuk tidur, bahkan menjadi hobi. Orang yang paling periang kedua setelah Karuha di seisi kereta api.

Karuha

Konduktor dari lokomotif uap yang ditumpangi oleh Shiro. Tubuhnya yang mungil membuat orang-orang selalu salah mengira bahwa dia hanyalah anak-anak yang bermain peran saja.

Nyatanya memang dia masih anak-anak dengan segala karakteristik seorang anak-anak. Walaupun dia professional dalam menjalankan peran sebagai konduktor, di luar itu dia akan bermain, tertawa, dan bertingkah layaknya anak-anak pada umumnya.

Neri

Adik perempuan Shiro. Menyayangi kakaknya adalah suatu understatement. Sosok karakter adik yang mencintai dan menyayangi kakaknya apa adanya. Neri senantiasa merasa bahwa momen bersama kakaknya adalah momen yang paling berharga yang tidak dapat dihentikan oleh apapun, walaupun oleh tubuhnya yang rapuh.

Noire

Salah satu penumpang kereta yang ditumpangi oleh Shiro. Adanya fitur tambahan berupa telinga dan ekor kucing membuatnya berbeda dari orang lainnya. Dirinya tidak tahu menahu mengenai siapa dia dan mengapa dia ada di kereta ini. Dirinya yang sangat dipenuhi rasa takut dengan sekelilingnya membuat dirinya sukar untuk membuka diri.

Dia ingin tahu mengapa dia ada di kereta ini, dan mengapa dia memiliki suatu rasa bersalah dan penyesalan yang bahkan baginya sulit untuk dipahami.

Jalur Cerita

Mungkin cerita bisa penulis mulai dengan mengenal protagonis kita. Salah satu bagian dari judul, “Shiro no Tabi”, yang secara langsung membawa storytelling ke perspektif Shiro. Ringkas cerita, Shiro mendapatkan panggilan untuk bekerja sebagai animator di salah satu kota besar di Jepang. Dirinya yang hidup cukup jauh membuat dia memutuskan untuk menggunakan kereta untuk ke tempat tujuan. Hal yang mempertemukan takdir dari Shiro untuk menaiki kereta lokomotif uap yang akan membawanya menuju perjalanan yang tidak akan ia lupakan.

Sepanjang cerita kita akan diselingin dengan momen-momen Shiro yang sedang melamun ataupun berpikir dalam. Antara melihat apakah keputusannya untuk menjadi seorang animator adalah keputusan yang akan membuat Neri senang, atau memikirkan masa-masa dahulu bersama Neri. Pembawaan narasi membuat pemain seakan mudah hanyut ke dalam emosi yang dimiliki oleh Shiro, perlahan menumbuhkan afeksi pemain kepada Neri. Belakangan Neri diceritakan bahwa dia sudah meninggal akibat kecelakaan ditabrak oleh mobil. Tentu saja sangat baik sang penulis untuk memberikan informasi ini setelah membangun afeksi “ingin melindungi” Neri yang cukup besar 😀

Cerita perlahan bergeser dari ratapan Shiro yang rasanya dipenuhi penyesalan saja. Perlahan interaksi terhadap karakter-karakter lain dibangun seiring perjalanan. Mulai dengan Karuha selaku konduktor, yang tentunya dianggap seperti anak-anak oleh Shiro, hingga dengan penumpang lain yakni Takase dan Hanae. Terdapat satu penumpang lagi yakni Noire namun bahkan Noire masih menutup diri dari orang lainnya. Banyak sesi filler berupa sesi mengenal setiap penumpang. Dari Takase yang sesama lelaki, Karuha yang terlalu berisik dan terlalu penasaran, Hanae yang mencoba untuk diam saja, dan akhirnya Noire yang akhirnya mulai berani berbicara.

Suatu perjalanan yang harusnya berakhir dengan cepat. 2-3 jam harusnya cukup. Namun mengapa sudah ada sekitar 6 jam lebih semenjak kereta terakhir kali berhenti? Sebenarnya, kita sedang ke mana?”

Hal ini mulai disadari saat mereka sampai pada perhentian pertama. Kereta berhenti di sebuah stasiun yang berada di dataran tinggi dan terlihat dikelilingi oleh hutan. Tentunya adalah perhentian yang aneh bagi penumpang yang ada, namun terasa sangat familiar oleh Gibier. Pernyataan Gibier yang menyatakan bahwa mulai dari suasananya, suhunya, bahkan pepohonannya sangat mirip dengan apa yang ada di kampung halamannya di Swedia. Hal ini membuat lainnya skeptis dan tidak membawa serius pernyataan Gibier. Mereka mengeksplorasi situasi dan kondisi sembari menunggu panggilan kereta berangkat.

Mulai dari titik ini cerita dapat dibagi menjadi beberapa segmen. Setiap segmen menceritakan pengalaman, keinginan, dan sedikit perspektif dari setiap penumpang. Diakhiri dengan perhentian pada lokasi yang paling diinginkan untuk didatangi oleh masing-masing penumpang, lengkap dengan cerita kota tersebut.

Cerita yang dibawa di setiap segmen memiliki rasanya masing-masing dan semakin membangun sentimen terhadap sang protagonis, Shiro, dan berhujung pada segmen penumpang paling misterius kita, Noire. Banyak gejolak cerita yang dikandung membuat pengalaman pemain yang mencari unsur “moe” dan calm dari judul ini mulai berubah ke arah yang tidak lebih baik. Puncak cerita berisi sesi drama yang cukup keras (tapi tidak brutal) sehingga sangat disarankan untuk tidak melakukan pause saat mencapai segmen terakhir.

Technical Review

Bagian ini berisi ulasan mengenai eksekusi dari visual novel ini dari segi teknis. Hal ini mencakup UX (User Experience), fitur engine yang tersedia, narasi dan penempatan audio visual.

User Experience. 3.5/5

Mari kita mulai dari title screen. Menu yang ada lebih sedikit dibandingkan umumnya visual novel lainnya. Hanya ada “Start”, “Continue”, “Options” dan “Gallery”. Mungkin saya yang terbawa nyaman dari main judul lainnya, seperti judul besutan Yuzusoft yang sampai termanjakan oleh flowchart-nya.

Dari bagian opsi juga tidak ada banyak hal. Tidak se-verbose judul umumnya yang mencakup volume suara tiap karakter, warna teks, dan kecepatan jalannya teks. Sebuah antarmuka dan engine yang minimalis.

Mungkin karena judul ini tidak menggunakan game engine/visual novel engine yang umumnya dibuat memang khusus untuk visual novel. Mengingat Yuzusoft, SAGAPLANETS, FAVORITE, alcot, dan studio lainnya yang memiliki gayanya masing-masing, membawa sense ada in-house engine yang dikembangkan sendiri. Sementara itu, judul ini menggunakan platform Unity sebagai engine utamanya yang selanjutnya menggunakan framework visual novel. Adalah hal yang wajar untuk kebutuhan non-studio.

Narasi dan Visual. 4/5

Penempatan narasi dilakuan dengan baik namun terkadang terlalu cepat dan terlalu singkat. Untuk pemain yang sering menekan spasi/klik/enter untuk langsung menulis seluruh dialog tanpa adanya animasi typewriter, mungkin harus bersabar sedikit karena opsi tersebut tidak ada. Namun yang paling mengganggu adalah keperluan untuk menunggu animasi karakter untuk selesai apabila ingin melanjutkan dialog. Pemain tidak dapat melakukan skip terhadap animasi typewriter apabila sedang berjalan animasi terhadap sprite.

BGM dan Voiceline. 3.5/5

Untuk seluruh voiceline yang dibawakan sudah dieksekusi dengan baik. Para voice actor/actrees yang terlibat terasa cocok dengan karakternya masing-masing. Yang menjadi masalah lebih ke pengaturan volume untuk voiceline yang sedang berjalan. Secara sepenuhnya bergantung pada berkas asli tanpa ada penyesuaian volume untuk situasi yang sedang berjalan.

Hal ini dilanjutkan dengan BGM yang secara penempatan terkadang kurang cocok. Variasi dari BGM yang ada juga relatif kurang dan berhujung pada penggunaan BGM yang tidak terlalu cocok dengan situasi yang sedang berjalan. Kurangnya efek fade in/out pada beberapa momen transisi juga membuat nuansa seakan tiba-tiba tegang dan tiba-tiba calm, mengganggu kesan yang diterima. Bisa menjadi poin yang cukup mengganggu apabila anda VN BGM enjoyer, seperti saya…. hehe.

Final Verdict. 9/10

Judul ini adalah judul yang saya rasa worth untuk dimainkan. Walaupun sekarang masih belum ada terjemahan Bahasa Inggris, serta penggunaan engine berbasis Unity membuat penggunaan tool seperti Textractor tidak bisa digunakan, judul ini dapat anda nikmati apabila anda sudah memiliki kemampuan berbahasa Jepang setara JLPT N4. Penyajian visual yang penuh dengan nuansa moe namun dibawa dengan gejolak emosi dan drama membuat judul ini cocok untuk anda yang suka terbawa emosinya.

Secara personal, saya menjadi jauh lebih sayang terhadap anggota keluarga saya (terlebih adik saya) setelah menamatkan judul ini. Secara statistik di VNDB mengatakan bahwa anda butuh sekitar 8 jam untuk menamatkan, but boy… i spent 21 hours for this and no regret haha :’D

Walaupun dengan aspek teknis yang kurang memuaskan, pada akhirnya saya memberi judul ini rating 9 di VNDB.

Do it for her.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *